Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sejarah Radiologi Roentgen

Roentegen ditemukan oleh Wilhelm Conrad Roentgen tahun 1895, Universitas Wuszburg , Jerman. Mula diketemukan sinar tersebut dinamai sinar x namun oleh ilmuwan saat itu di namai Sinar Roentgen.
Sifat fisik dan kimia sinar x/ Roentgen :

  1. Mempunyai daya tembus terhadap bahan/ obyek , besar. Bahan tersebut makin padat / no atom tinggi , berkurang.
  2. Mempunai sifat pendar fluor.
  3. Menghitamkan film.
  4. Sinar x, sebagian memanttul kesegala arah jika menabrak molekul udara/benda
  5. Bergerak lurus. Maka dibuat kaca timbal.
  6. Mempunyai panjang gelombang rendah/ frequensi tinggi/ energi tinggi.
  7. Ionisasi bagi molekul benda yang tertabrak sinar x .
  8. Sifat biologi belum diketahui.
Karena belum diketahui sifat biologi sinar Roentgen, semua penemu sifat fisik / kimia. sinar tersebut , meninggal dunia dianggab o.k. sifat biologick sinar x/ roentgen.
Diantara puluhan korban sinar x , al :
  1. Albert Schonberg.
  2. Caldwel.
  3. Friedlander.
  4. Bergonie.
  5. Hermann Knoch.
  6. Irene Joliot curie.
Alat sinar x, mulai digunakan di Indonesia sejak tahun 1898 oleh tentara kolonial belanda dalam perang di Aceh dan Lombok. Pada awal abad 20 sinar x ini digunakan RS militer dan RS Jakarta dan Surabaya. Prof B.J. Vander Plats adalah orang Belanda yang bekerja di Jakarta , telah melakukan terapi radiasi / radio terapi disamping radio diagnostik.
Orang Indonesia yang menggunakan sinar Roentgen, bernama R.M. Notokworo yang lulus di Leiden Belanda tahun 1912 dan bekerja di Semarang. Pada tahun 1895 saat ditemukan sinar x, lahir bayi Wilhekmus Zakarias Johanes yang dikemudian hari diangkat menjadi bapak Radiologi. Brevet Radiolog th.1939. Dr. W.Z Johanes juga mendirikan Sekolah Asisten Roentgen., sekarang APRO.
Sejarah perkembangan sinar x dan Radiologi :
  1. Pengunaan sinar x dalam foto polos , dan kontras , termasuk sederana.
  2. Penggunaan foto dengan kontras khusus , intra arteri, phlebografi , dll.
  3. Penggunaan foto dengan kontras lainya.
  4. USG.
  5. DSA.
  6. Interfensi radiology ,temasuk pemecahan batu ginjal.
  7. CT Scan , MRI dan Infra red imaging.
  8. DLL.
Segi- segi fisika / kimia sinar x :
Sinar x adalah pancaran gelombang elektro magnetic dengan panjang gelombang sangat pendek. Gelombang yang di pergunakan dalam dunia kedokteran antara 0,5 A – 0,125 A.
1 A = 10 pangkat -8 cm.
Gelombang electro magnetik lain , gelombang : radio, panas, infra merah, cahaya, ultra violet, sinar x, sinar gama dan sinar cosmic.
Sinar x berasal dari :
  • Tabung sinar x.
  • Bahan alam / buatan yang memancarkan sinar x
Tabung sinar x :
  • Filamen.
  • Tabung hampa udara.
  • Arus listrik kecil
  • Target Anoda voltase tinggi.
  • Window.
  • Selimut tabung
  • Kolimator / diafragma.
  • Arus tabung/ sinar electron/ beta.
Filament dialiri listrik dari transformator hingga menyala ( +/- 2.000 derejat C), maka akan timbul kabut electron. Makin panas , kabut electron makin tebal. Filamen sebagai katoda dan target anoda (+). Maka terjadi percepatan Elektron didalam tabung sinar x. Setelah menabrak target anoda, tenaga gerak electron berubah menjadi sinar x dan panas < 99 %.
Sinax ini memancar ke segala arah, polichomatis , sebagian besar mengarah ke window. Pada window dipasang Filter, yaitu logam AL setebal 0,5 mm. Dipasang juga kolimator/ diafragma, untuk membatasi sinar x keluar tabung. Sinar x yang keluar ini yang dimanfaatkan untuk memotret obyek foto.
Radiografi (pemeriksaan foto roentgen.)
Jenis pemeriksaan roentgen ad 2 macam :
  • Pemeriksaan fluoros kopi / doorlichting , tak dianjurkan lagi.
  • Radiografi.
Untuk pembuatan foto roentgen, dibutuhkan :
I. Perlengkapan untuk Radiografi.
II. Jenis pemeriksaan dan Posisi pemotretan.
III. Pengetahuan pesawat roentgen.
IV. Pengetahuan kamar gelap dan proses terjadinya gambar film.
Ad.I Perlengkapan meliputi :
1. Film roentgen :
  • Lapisan fim.
  • Karacteristik lainya.
  • Jenis- jenis film lainya.
  • Jenis film Roentgen menurut kecepatan.
2. Intensifaying screen .
3. Kaset sinar x., terdi dari :
  • Bakelit.
  • Intensifaying sceen atas.
  • Intensifaying screen bawah.
  • Lapisan timah.
  • Per dari baja. Yang membuat fil dan screen menempel rapat-rapat.
Kaset harus dijaga agar tidak cepat rusak,maka diperlakukan :
  • Hindari kaset jatuh atau mengalami pukulan.
  • Hindari kaset / sceen dari bahan kimia.
  • Harus tetap kering.
  • Jangan ditumpuk
sumber :  http://saulwisnupamungkas.wordpress.com/2010/03/23/sejarah-radiologi-roentgen/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar